Tunggu-Tunggunya Menunggu

"Ada yang tak bisa dilawan dalam perkara waktu; menunggu."


Begitu temannya keluar rumah pagi tadi, tak ada yang bisa dia lakukan kecuali berdamai bersama waktu. Mengisi kekosongan dengan gadget yang menjadi satu-satunya teman kenyataan dan beragam masyarakat maya baginya. 

Terkadang sesekali ke luar rumah hanya untuk mengangkat jemuran atau menengok bunga yang dirawatnya sejak masih berdaun satu. Banyak bunga yang dirawatnya dari beberapa tangkai dan anak tanaman yang dengan harapan besar untuk menghadiahinya bunga bukan karena dia yang tak pernah mendapatkan dari temannya melainkan memanfaatkan ruang kosong teras. 

Tak jauh dari halaman depan, kamarnya menerimanya dengan segenap rasa yang dia pelihara ataupun sekedar dirasa tapi tak berkesan. Sesekali bunyi ayam menyadarkan kalau kesendirian itu tak pernah ada melainkan diciptakan sendiri. 

Atau sesekali jeritan anak kecil dengan mainan yang tidak ketemu, berlarian dan dimarahi ibunya atau kadangkala suara teriakan panggilan tetangga yang mau takziah. 

Selalu ada cerita baru dalam paruh perjalanan waktu. Menceritakan waktu yang ada untuk kadang dikenang disuatu waktu. Diikhlaskan semua rindu untuk orang yang kadangkala mengajarinya banyak cinta dan perjuangan. 

Menunggu teman lelakinya di rumah seharian mengajarkan bagaimana menjalani kodrat perempuan. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk berkarya. Ada banyak pelajaran yang bisa dijadikan pelajaran hidup termasuk dalam menunggu seharian.

Seringkali mencari kesibukan hanya untuk menyelamatkan waktu atau sekedar memburu sore lebih terasa cepat. Terkadang dunia berhasil membuat kita terasing di ruang sendiri. Seseorang yang lain bertanya pada dirinya, bagaimana bisa aku temukan hal menarik lain dalam ruang kosong yang hanya menjadi muasal sunyi? Sedang kita hanya menunggui waktu dengan segala sesak yang terisak.

Dijawabnya dengan lembut sambil membaca kaligrafi di tengah sore, tunggu saja, setelah ini pun segalanya selesai.

Tak lama dari selesainya siang dan terang, selesai juga tunggunya , di tempat tidur dalam pojok kamar yang juga menungguinya.

. . . . .




0 komentar:

Posting Komentar